Diberdayakan oleh Blogger.
Latest Post

Desa Kumuh di tengah lahan BUMN

Written By Edy Abujamil on Selasa, 31 Desember 2013 | 01.33



13884617011691571788
Kumuh dan bau, itulah kesan pertama ketika melihat kondisi pinggiran Desa Pinggirpapas. Pinggirpapas adalah sebuah desa yang dikelilingi oleh lahan pegaraman. Letak geografis desa ini berada dalam Kecamatan Kalinget Kabupaten Sumenep. Dari lokasi ini PT.Garam (Persero) yang merupakan salah satu BUMN telah memproduksi jutaan ton garam untuk kebutuhan nasional.
Jumlah Penduduk desa ini hampir mencapai 5.000 jiwa dan di Desa Pinggirpapas sedikit sekali tanah lapang. Hampir seluruh tanah di desa ini dipenuhi rumah-rumah penduduk. Disudut-sudut desa terutama di pinggiran desa tampak sampah berserakan. Di pinggir sungai sampah ini bercampur dengan kotoran manusia, sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap. Maklum mayoritas penduduk desa Pinggirpapas punya kebiasaan buang air besar di sungai. Jamban (WC Sungai) dapat kita lihat dibeberapa lokasi. Dan sebagian besar masyarakat desa ini tidak memiliki WC di rumah.
1388462206542479083
Sungai yang dulunya lebar dan dalam, beberapa tahun terakhir mulai mengalami pendangkalan akibat kebiasaan buruk masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Hal ini juga diperparah dengan ulah sebagian warga yang sengaja menimbun sungai untuk kemudian mendirikan rumah disitu. Alhasil sungai menjadi semakin sempit.
Ketika air surut kondisi jamban sungai ini sungguh sangat memprihatinkan, bahkan bisa dibilang pemandangan yang “mengerikan”. Betapa tidak, sampah berserakan hampir diseluruh bagian sungai bercampur dengan kotoran manusia.
Kesadaran akan pentingnya sungai yang dalam untuk keberlangsungan jamban (wc sungai) akhirnya mendorong warga di salah satu dusun. Warga RT 05 dan RT 06 Dusun Dhalem sempat bergotong royong untuk mengeruk sungai. Namun hal itu rupanya tidak bertahan lama, setahun kemudian sudah dangkal kembali. Warga dua RT ini juga pernah mengajukan proposal kepada PT.Garam (Persero) terkait pengerukan sungai. Namun bertahun-tahun mereka menunggu tak ada respon apapun dari pihak PT.Garam .
Kondisi ini rupanya mengundang kprihatinan dari mahasiswa yang tegabung dalam Kaukus Mahasiswa Sumenep ( KMS ). Beberapa waktu lalu mereka terjun langsung untuk melihat kondisi desa ini dan sempat beraudiensi dengan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Sumenep serta sejumlah kepala bagian dan kepala dinas di Pemkab, namun belum juga ada perubahan.
13884626982069402012
Baru-baru ini tepatnya tanggal 13 Desember 2013 Kaukus Mahasiswa Sumenep (KMS) juga sempat mendemo kantor PT Garam (Persero) di Jalan Raya Kalianget. Mereka menuntut perusahaan terbuka soal dana CSR (Corporate Social Responcibility). Dan juga meminta perusahaan garam milik negara itu bertanggung jawab atas dampak lingkungan atau cominity development (CD).
Bahkan, mereka mensinyalir CSR sama sekali tidak dilaksanakan karena tidak dirasakan dampaknya oleh masyarakat sekitar. Namun Pihak PT.Garam (Persero) membantahnya, menurut pihak BUMN ini bukan hanya CSR saja, malah perusahan telah melaksanakan program kemitraan dan bina lingkungan.
Lalu jika semua itu benar, mengapa masyarakat banyak yang tidak tahu ? dan mengapa lingkungan mereka tetap saja kumuh..????

Mahasiswa Sumenep Tuntut Transparansi CSR PT Garam

Written By Edy Abujamil on Jumat, 27 Desember 2013 | 18.33



KBRN, Sumenep : Sejumlah Aktivis Mahasiswa Sumenep, Jawa Timur, Jum’at (13/12/2013) siang,  berunjuk rasa ke Kantor PT Garam, Jl. Raya Kalianget, Kecamatan Kalianget.
Mahasiswa yang tergabung dalam Kaukus Mahasiswa Sumekar (KMS) itu mempertanyakan realisasi dana Corporate Social Responcibility (CSR) dan tanggung jawab lingkungan atas dampak kegiatan produksi garam terhadap masyarakat sekitar lokasi pegaraman.
”Selama ini, program CSR termasuk Comunity Devlopment CD yang dicanangkan PT Garam belum terlaksana dengan baik, bahkan sangat mungkin sama sekali tidak dilaksanakan karena tidak dirasakan dampaknya oleh masyarakat,” ungkap Korlap Aksi KMS, Ahmad Zainullah.
Munurut Zainullah, program CSR dan  Comunity Devlopment (CD) PT Garam tidak transparan, bahkan perusahaan negara itu ditengarai tidak melaksanakan program kemitraannya dengan masyarakat. Sejauh ini, Keberadaan PT Garam belum memberikan efek positif terhadap perekonomian masyarakat, bahkan hanya memberikan dampak negatif salah satunya dengan membiarkan sampah plastik yang berserakan.
“Ini menjadi bukti bahwa PT Garam belum melakukan Bina Lingkungan, bahkan belum melakukan program kemitraannya terhadap masyarakat sekitar lokasi pegaraman,” kata Zainullah.
Semestinya, lanjut dia, PT Garam selaku perusahaan Negara memberi contoh terhadap perusahaan lainnya terutama dalam hal melaksanakan program kemitraan dengan masyarakat dan kepedulian lingkungan di sekitar pegaraman. Beberapa kali, pihaknya mendatangi PT garam baik audiensi maupun aksi menuntut transparansi CSR, CD dan program kemitraan dengan lingkungan sekitar, namun hanya mendapat jawaban normatif.
”Kami minta PT Garam memberikan data secara terbuka mengenai realisasi program program CSR dan CD mengingat data tersebut merupakan bagian dari informasi yang diperbolehkan untuk publik,” tuntutnya.
Sementara Humas PT Garam, Farid Zahid usai menemui perwakilan KMS membantah jika PT Garam tidak melaksanakan program CD, CSR, termasuk program kemitraan dan bina lingkungan. Program tersebut dipastikan sudah terealisasi, hanya saja, PT Garam tidak mungkin membeber data secara detik yang diminta mahasiswa itu kecuali inti atau pokok program tersebut.
”Laporan pelaksanaan CD, CSR dan lainnya sudah disampaikan pada pengawas dan pimpinan perusahaan, jadi tidak mungkin saya memberikan seperti yang diinginkan Mahasiswa,” kata Farid. (Faisal Warid/HF)

sumber : http://rri.co.id/index.php/berita/82182/Mahasiswa-Sumenep-Tuntut-Transparansi-CSR-PT-#.Ur4xuvs-_Fw

Aksi Tolak Kedatangan SBY, Puluhan Aktifis PMII Sumenep Ditangkap

Written By Edy Abujamil on Jumat, 06 Desember 2013 | 17.24


Sumenep,04/12 (mediamadura.com)- Puluhan aktifis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Sumenep, ditangkap oleh pihak kepolisian kerena melakukan aksi unjuk rasa menolak kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Rabu (04/12/13) sore.
Ketua Cabang PMII Sumenep Imam Syafii melalui sambungan teleponnya mengatakan, sekitar 20 kadernya saat ini berada di Mapolres setempat, karena melakukan aksi unjuk rasa menolak kedatangan SBY.
“Saat ini 20 kader kami ditahan oleh pihak kepolisian, karena melakukan aksi unjuk rasa kedatangan SBY,” katanya.
Imam sapaan akrabnya juga mengatakan, aksi penolakan kedatangan SBY itu dilakukan karena orang nomor satu di Republik Indonesia itu dianggap gagal memimpin Indonesia.
“SBY telah gagal memimpin Indonesia, dan kami menolak kedatangannya di Sumenep,” paparnya.
Sehingga imam meminta kepada aparat kepolisian segera membebaskan aktifis PMII yang ditahan itu.
“Kami sangat kecewa atas perlakuan aparat kepolisian yang telah bersikap represif kepada kami, sebab sahabat-sahabat PMII Sumenep tidak anarkis, dan kami melakukan aksi damai,” katanya dengan kecewa.
Imam yang sebelumnya ditahan di Polres Sampang karena melakukan aksi yang sama, meminta agar Aktifis PMII yang ditahan itu tidak diperlakukan seperti teroris, sebab aktifis PMII adalah mahasiswa yang menyalurkan aspirasinya, dan hal itu dilindungi oleh undang-undang.(EA/MM)

sumber : http://mediamadura.com/aksi-tolak-kedatangan-sby-puluhan-aktifis-pmii-sumenep-ditangkap/

SBY ke Sumenep, Jalan Dibuat Mantep

Written By Edy Abujamil on Kamis, 05 Desember 2013 | 04.35


13861432331951386886
Selasa 3 Desember 2013, terlihat ada suasana yang tidak biasa di sepanjang jalan yang menuju ke lahan pegaraman I Sumenep, tepatnya di jalan Desa Marengan – Pinggirpapas Kec. Kalianget Kab. Sumenep.
Disamping kantor PT.Garam Persero terlihat beberapa tenda yang didirikan, sepertinya akan ada sebuah acara atau kegiatan. Dan disepanjang jalan terlihat batu-batu kerikil yang dibuat sebagai penyulam jalan serta alat berat yang dikerahkan untuk memperbaiki jalan yang bolong-bolong. Dalam hati saya bertanya “Ada apa gerangan…? ada acara apa? atau siapa tamu yang akan datang…?”. Begitulah pertanyaan dalam hati saya di sepanjang perjalanan menuju kota Sumenep. Rasa heran saya semakin bertambah tatkala melihat beberapa aparat keamaan dari unsur TNI dan beberapa pegawai yang sepertinya dari Dinas terkait yang mengawal langsung dalam perbaikan jalan.
Tak tahan dengan rasa penasaran kemudian saya teringat akan kerabat yang bekerja sebagai karyawan PT.Garam Persero. Akhirnya saya dapat jawabannya, “Oh.. ternyata Presiden negeri ini akan berkunjung ke desaku .
Sehari sebelumnya saya membaca sebuah status di jejaring sosial yang dibagikan oleh seorang warga di Kec.Pragaan yang merupakan pintu masuk menuju kota Sumenep. Dia menulis “Pejabat Datang ke Sumenep, Jalan Pun dibuat Mulus”. Awalnya saya tidak percaya dengan status itu, sebab setahun yang lalu desa kami juga kedatangan pejabat dari Jakarta yaitu Menteri Kelautan dan Perikanan, bahkan ikut serta dalam rombongan wakil gubernur Jatim dan Bupati se Madura, tapi semua biasa saja.
Akhirnya hari ini saya mau tidak mau harus percaya dengan kalimat tersebut, bahwa jika seorang Presiden berkunjung ke sebuah tempat atau daerah, pasti akses jalannya akan diperhatikan oleh pihak terkait. Ternyata banyak pejabat di negeri ini lebih takut kepada Presiden ketimbang menepati sumpah jabatannya yang akan memikirkan rakyat.
Maka dari itu bagi anda yang jalan desanya rusak berdo’alah agar suatu saat orang nomor satu di negeri ini berkunjung ke tempat anda. Dan sayapun berharap agar setahun sekali Pak Presiden datang ke tempat saya agar jalan tetap bagus.
(Catatan orang desa)
Abu Jamiledy

“Pertarungan” di bumi garam

Sumenep -PEMILU sudah tinggal beberapa bulan lagi, berbagai taktik dan strategi akan dan bahkan sudah dilakukan oleh beberapa calon legeslatif. Tak ketinggalan juga para calon di wilayah Kabupaten Sumenep yang terbagi dalam VII Dapil ( Daerah Pemilihan ). Bagi masyarakat yang tinggal di wilayah Dapil I ( Kec.Kota, Kalinget, Talango,Manding, Batuan) suasana meriah sudah mulai dirasakan. Disudut-sudut kota bahkan di pinggiran desa sudah nampak gambar para Calon yang terpasang di kanan kiri jalan. 
Dengan berbagai macam janji dan slogan mereka mencoba menarik simpati kontestuen, hal ini wajar dan lumrah menjelang pesta rakyat di negeri ini. Desa Pinggirpapas dan Karanganyar (bumi garam) kebetulan di Pemilu yang akan datang agak sedikit istimewa. Istimewa karena di Pemilu tahun depan akan di ikuti oleh beberapa calon yang kebetulan berasal dari bumi garam sendiri. Kalau di Pemilu sebelumnya hanya ada 3 calon yang berasal dari daerah ini, kali ini tidak tanggung-tanggung, ada 4 orang calon Legislatif yang berasal dari 2 desa ini akan memperebutkan kurang lebih 5.800 suara dari jumlah hak pilih ( Pinggirpapas dan Karanganyar). Jumlah yang cukup signifikan. 
Para calon itu adalah H. Asmuni (Tokoh Masyarakat/Mantan Kades) dan Abdurrahman Taufik (Pengusaha Konveksi), keduanya adalah warga Desa Karanganyar. Serta H. Mahbub Ilahi (Tokoh Agama)dan Abdurrahman ( Ketua BPD ), keduanya berasal dari Desa Pinggirpapas. Bagi warga 2 desa ini mereka bukanlah orang asing. Para calon ini sudah sangat dikenal dan dekat dengan masyarakat setempat. 
Berikut sedikit informasi tentang 4 calon berdasarkan kendaraan politik dan nomor urutnya:
1.       1. ABDURRAHMAN                              Partai Kebangkitan Bangsa(PKB)  No.Urut. 2
2.       2. H. ASMUNI                                        PDI Perjuangan (PDIP)                       No.Urut. 2
3.       3. H. MAHBUB ILAHI,Bsc.            GERINDRA                                                No.Urut. 5
4.       4. ABDURRAHMAN TAUFIK              Partai Amanat Nasional (PAN)        No.Urut. 9
4 orang ini akan bertarung dan berjuang keras untuk memperebutkan suara di bumi garam. Tentu saja mereka juga harus rela berbagi sedikit suara untuk calon dari luar desa. Hal ini mungkin saja terjadi mengingat setiap calon pasti berusaha masuk kemana saja demi mendapatkan dukungan. Ini terbukti dengan dipasangnya gambar calon dari salah satu parpol yang berasal dari luar desa. 
Tentu saja dibutuhkan taktik dan strategi yang bagus untuk meraih simpati warga. Namun  apapun latar belakang politiknya tentunya rakyat 2 desa ini berharap yang terbaik untuk desa mereka. Mereka berharap calon yang terpilih kelak bisa memperjuangkan hak-hak rakyat di 2 desa ini. 
(AJ)

Korban Petir Awal Musim Hujan di Sumenep



1384265664739431444
Sumenep: Nasib naas menimpa Ma’afi (50), warga Desa Pinggirpapas Kec.Kalianget Kab.Sumenep. Korban tewas disambar petir saat memperbaiki penutup garam di lahan yang digarapnya di Desa Karangbudi Kec. Gapura Kab. Sumenep(12/11).
Hujan yang disertai petir ini adalah hujan yang kedua mengguyur lokasi kejadian. Saat kejadian terjadi korban bersama tiga keponakannya sedang memperbaiki karpet penutup garam. Suwito (31), salah satu saksi menuturkan saat kejadian dirinya bersama korban sedang memperbaiki penutup garam tiba-tiba terdengan bunyi ledakan seperti bom.
“Saat itu saya mendengar suara menggelegar seperti suara bom, setelah itu kemudian saya melihat korban sudah tergeletak diatas tumpukan garam yang penutupnya kami perbaiki” kata Suwito.
Suwito juga menceritakan setelah ledakan terjadi dirinya mencium bau menyengat seperti bau hangus. Korban terluka di bagian kepala dan sebagian rambutnya rontok. Korban sempat dilarikan ke RSUD Dr. H. Moh. Anwar Sumenep, namun nyawanya tidak tertolong.
Sebelumnya di bulan April lalu seorang warga Pinggirpapas bernama Fauzi juga tewas akibat disambar petir saat pulang menangkap ikan pada malam hari. Belum genap setahun sudah dua orang warga Pinggirpapas yang meninggal akibat sambaran petir. Warga setempat berharap semoga tidak ada lagi warga yang mengalami hal serupa. (Abu Jamiledy)

sumber :
http://regional.kompasiana.com/2013/11/12/korban-petir-awal-musim-hujan-di-sumenep-608862.html

Nyadar Garam, Ritual Warga Pinggir Papas


Nyadar Garam, Ritual Warga Pinggir Papas

Liputan6.com, Sumenep: Tembang Layang Jati Suara Layang Sempurnaning Sembah mengalun pada suatu malam di Desa Pinggir Papas, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Nyanyian ini mengingatkan perjuangan seorang pangeran bernama Anggosuto, yang telah membawa perubahan besar yang membuat Madura terkenal sebagai Pulau Garam.Konon, di pulau terapung Pinggir Papas, Pangeran Anggosuto memulai kehidupannya dan menemukan butiran kristal dari air laut yang telah dibiarkannya berminggu-minggu. Butiran kristal yang kemudian disebut garam itu kemudian diolah sang pangeran sehingga menjadi sumber penghidupan. Inilah yang kemudian mengawali berdirinya tambak-tambak garam di Pulau Madura.
Waktu pun terus bergulir. Tradisi pembuatan garam rakyat terus dilakukan turun-temurun oleh warga Desa Pinggir Papas. Alhasil, ratusan kilogram garam setiap hari diproduksi para petani garam di desa ini. Dengan adanya mata pencaharian ini, warga Pinggir Papas bertambah makmur dan hidup dengan prestise material yang tinggi. Buktinya, haji-haji garam banyak bermunculan dan sarjana-sarjana yang memperoleh biaya pendidikan dari hasil garam lahir setiap tahun.
Meski kini Pinggir Papas telah berubah menjadi sebuah desa yang besar, jasa-jasa Pangeran Anggosuto yang telah membuka cakrawala kehidupan warga tidak dilupakan. Dan setiap tahun menjelang musim panen, warga Pinggir Papas memperingati jasa Anggosuto dalam sebuah upacara yang disebut Upacara Nyadar.
Sehari sebelum Upacara Nyadar, warga mulai sibuk dengan memotong ayam untuk sesaji dan mempersiapkan panjeng sebagai tempat sesajen serta menaruh berbagai perlengkapan sesaji lain di dalam panjeng. Keesokan harinya, kesibukan warga yang akan berangkat melaksanakan Nyadar sudah terlihat sejak dini hari. Dengan memikul tanggik sebagai tempat sesaji, mereka beriringan menuju ke makam Anggosuto. Seperti tradisi sebelumnya, tanggik tersebut dibawa terlebih dahulu ke lokasi sekitar makam Anggosuto, yang terletak di seberang laut di daratan Pulau Madura di Desa Kebun Dadap.
Seiring dengan itu, di sebuah sudut desa terlihat sekelompok orang yang biasa memimpin upacara berkumpul di rumah Mbah Kassa, sesepuh yang juga keturunan Anggasuto. Dari rumah itu, para sesepuh ini berjalan sejauh enam kilometer menuju pemakaman Anggosuto. Dalam perjalanan itu, sebuah pantangan mesti dilakukan para sesepuh, yakni menggunakan alas kaki.
Keberangkatan para sesepuh ini menandakan diperbolehkannya warga yang lain untuk menyusul. Sinar matahari terus beranjak dan tanpa terasa sore telah tiba. Warga yang akan ikut melaksanakan Nyadar terus berdatangan. Tak lupa mereka membawa kembang dan menyerahkannya kepada istri para sesepuh. Saat kembang-kembang telah disiapkan dan para sesepuh sudah berkumpul, waktu ziarah pun tiba.
Di depan pintu makam, warga berdesakan untuk bisa masuk terlebih dahulu ke makam. Akibatnya, kegaduhan terjadi saat juru kunci membuka pintu masuk makam. Adanya kepercayaan bahwa orang yang pertama masuk makam akan lebih dahulu mendapat berkah juga membuat suasana menjadi tambah kacau. Untungnya, kekacauan tak berlangsung lama. Warga kembali duduk dalam posisi tertib ketika doa dan tahlil mulai dibacakan. Selain makam Anggosuto dan istrinya, di kompleks pemakaman itu juga terdapat makam kerabat seperti Syekh Kabasa dan istri, Syekh Bangsa dan istri serta Mbah Dukun dan istri.
Entah bagaimana awalnya, keyakinan membacakan doa-doa bagi Anggosuto dan kerabatnya itu kemudian beralih menjadi sebuah ritual mistis. Semangat untuk meneladani Anggosuto yang telah membuka cakrawala kehidupan dengan memperkenalkan garam sebagai sumber kehidupan itu mulai diartikan beberapa warga sebagai sebuah ritual untuk meminta berkah. Bahkan, ada pula yang beranggapan ziarah ini akan memberi kekuatan mistis agar kehidupan mereka menjadi lebih baik di kemudian hari. Mereka juga meyakini bedak yang telah dicampur air dan diborehkan di belakang telinga atau dahi saat upacara berlangsung bisa menjadi tameng agar terhindar dari gangguan mahluk halus.
Menjelang matahari terbenam, peserta upacara mulai meninggalkan situs pemakaman Anggosuto. Namun, Upacara Nyadar belum berakhir. Malam harinya, warga Pinggir Papas masih harus menginap di sekitar makam Anggosuto untuk meneruskan prosesi lanjutan esok hari yang menjadi prosesi inti dari Upacara Nyadar, sebuah prosesi yang disebut sebagai Upacara Kaoman.
Seusai salat Subuh keesokan harinya, prosesi Kaoman pun dimulai. Ratusan tanggik berisi nasi tumpeng ditata rapi di sekitar makam. Penempatan tanggik disesuaikan dengan kelompok masing-masing. Dalam prosesi ini, ada dua kelompok sesepuh yang berbeda pendapat dalam menjalankan ritual Nyadar, yakni kelompok hitam dan putih yang dikenali dari ciri baju mereka.
Munculnya dua kelompok ini didasarkan polemik yang terjadi pada masa Kerajaan Sumenep. Konon, Raja Sumenep pernah melarang Upacara Nyadar ini. Tapi, kemudian timbul beberapa bencana penyakit di Sumenep. Atas nasihat para sesepuh kerajaan, Upacara Nyadar diadakan lagi. Dari sinilah kemudian muncul dua kelompok yang berbeda. Kelompok putih mewakili pemikiran atau tata cara lama seperti sebelum Nyadar dilarang dan kelompok hitam mewakili tata cara baru. Meski demikian, bentrokan tak pernah terjadi di antara dua kelompok ini.
Dengan kesadaran masing-masing, mereka pun mengatur agar Nyadar bisa dilakukan bersama-sama. Saat matahari naik sepenggalan, muncul empat orang yang berbaju warna-warni yang disebut Racok Saebu. Mereka bertugas menghitung jumlah panjeng yang ada dan melaporkannya ke pimpinan sesepuh yang disebut Juk Kae.
Puncak Nyadar pun dimulai. Para sesepuh berbaju hitam membuka langkah ritual dengan melakukan ziarah ke makam Anggosuto. Dua senjata warisan sang pangeran yang berupa keris dan kodik juga ikut dikeluarkan untuk menjaga di depan pintu makam. Tak lama kemudian giliran sesepuh berbaju putih masuk dan berdoa di makam.
Seusai ziarah dan pembacaan doa, kebersamaan antarkelompok pun dibangun. Tanggik berisi makanan dibuka dan doa kembali dilantunkan. Selanjutnya, mereka bersama-sama menyantap makanan dalam tanggik itu. Namun, warga tidak menghabiskan seluruh makanan. Sebagian lainnya dibawa pulang untuk dibagikan kepada fakir miskin, para anak yatim, dan tetangga yang tidak bisa mengikuti Nyadar.
Lengkap sudah warga Pinggir Papas menumpahkan kerinduan untuk mengucap syukur kepada sang penguasa Jagad Raya, yang telah memberi inspirasi kepada Anggosuto untuk membuka jalan kehidupan yang lebih baik di Pinggir Papas. Esok hari, mereka akan kembali menyusuri ladang-ladang garam untuk membawa kehidupan ke arah yang lebih baik seperti yang diharapkan sang Pangeran Anggosuto.(PIN/Tim Potret SCTV)

sumber : http://news.liputan6.com

Ribuan Warga 3 Kecamatan di Kabupaten Sumenep Tak Bisa Ikut Pilgub



Sumenep- Ribuan warga di Kec.Kalianget, Talango dan Saronggi hampir bisa dipastikan tidak dapat mengikuti PILGUB JATIM. Pasalnya jauh-jauh hari mereka sudah meninggalkan kampung halamannya untuk mencari penghidupan yang layak sebagai pekerja garam musiman di lahan garam di berbagai daerah di Jawa Timur, seperti Pamekasan, Sampang, Bangkalan, Gresik,Surabaya, Sidoarjo dan Pasuruan. 
Mereka tersebar di beberapa titik, kelompok warga terbanyak berada di wilayah  Surabaya, yaitu di daerah Tandes, Manukan, Tambak Langon, Osowilangon, Sememi, Babat Jerawat, Pakal, Tambak Dono, Romokalisari. Sementara di Gresik berada di daerah Manyar, Banyutami, Pecuk, dan Mangari. Dan di wilayah Sidoarjo mereka berada di daerah Juanda. 

Berdasarkan pemantauan sampai H min 4 belum ada woro-woro atau sosialisasi. Samilah, salah seorang warga yang berasal dari Desa Pinggirpapas Kec. Kalianget mengatakan terkait Pilgub Jatim tak ada pemberitahuan atau sosialisasi dari petugas terkait, baik dari Sumenep maupun dari Surabaya. Padahal gubuk tempat Samila tinggal tak jauh dari pusat kota yaitu diantara TPA dan GOR di wilayah Kec. Pakal Surabaya. 
Sementara itu, meskipun tahu bahwa banyak warga yang tak bisa pulang untuk mencoblos, petugas di Desa Pinggirpapas Kec. Kalianget Kab. Sumenep tetap membagikan undangan kepada penjaga rumah yang ditinggal kerja keluar daerah.
Kondisi ini semestinya menjadi perhatian dan renungan semua pihak. (AJ)

Jumlah Daerah Pemilihan di Kab. Sumenep

Kabupaten Sumenep terbagi menjadi 27 Kecamatan (18 Kecamatan di Daratan dan 9 Kecamatan di Kepulauan)
Daerah Pemilihan (Dapil) di Kabupaten Sumenep ada 7, yaitu:

*Berdasarkan Data Pemilu Kada Tahun 2010

sumber : http://kpud-sumenepkab.go.id

Tata Cara Shalat Jamak Dan Qasar

                                 1 (Satu )
ADAKALANYA dalam beberapa waktu kita mengadakan perjalanan jauh, misalnya karyawisata, bersilaturahmi, atau keperluan lainnya. Terkadang juga kita mengalami coban berupa sakit sampai-sampai tidak dapat bangun, Hal itu menyebabkan kita sering menjumpai kesulitan untuk melakukan ibadah salat.  Padahal salat merupakan kewajiban umat Islam yang tidak boleh ditinggalkan dalam keadaan apapun juga.
Melihat hal ini, ibadah shalat seolah merupakan beban yang memberatkan. Padahal tidaklah demikian. Islam adalah agama yang memberi kemudahan dan keringanan terhadap pemeluknya di dalam rutinitas ibadah kepada Allah swt.  Hal ini menandakan kasih sayang Allah kepada umat Islam sedemikian besar dengan cara memberikan rukhsah dalam melaksanakan salat dengan cara jamak dan qasar dengan syarat-syarat tertentu.
Lalu seperti apakah syarat detailnya? Berikut tata cara pelaksanaan shalat jamak dan Qasar:
Salat Jamak
Salat jamak adalah salat yang digabungkan, maksudnya menggabungkan dua salat fardu yang dilaksanakan pada satu waktu. Misalnya menggabungkan salat Duhur dan Asar dikerjakan pada waktu Duhur atau pada waktu Asar. Atau menggabungkan salat magrib dan ‘Isya dikerjakan pada waktu magrib atau pada waktu ‘Isya. Sedangkan salat Subuh tetap pada waktunya tidak boleh digabungkan dengan salat lain.
Hukum mengerjakan salat Jamak adalah mubah (boleh) bagi orang-orang yang memenuhi persyaratan.
“Rasulullah apabila ia bepergian sebelum matahari tergelincir, maka ia mengakhirkan salat duhur sampai waktu asar, kemudian ia berhenti lalu menjamak antara dua salat tersebut, tetapi apabila matahari telah tergelincir (sudah masuk waktu duhur) sebelum ia pergi, maka ia melakukan salat duhur (dahulu) kemudian beliau naik kendaraan (berangkat), (H.R. Bukhari dan Muslim).
Dari hadis di atas dapat disimpulkan bahwa Rasulullah pernah menjamak salat karena ada suatu sebab yaitu bepergian. Hal menunjukkan bahwa menggabungkan dua salat diperbolehkan dalam Islam namun harus ada sebab tertentu.
Salat jamak boleh dilaksanakan karena beberapa alasan (halangan), yakni:
  1. Dalam perjalanan jauh minimal 81 km (menurut kesepakatan sebagian besar imam madzhab)
  2. Perjalanan itu tidak bertujuan untuk maksiat.
  3. Dalam keadaan sangat ketakukan atau khawatir misalnya perang, sakit,  hujan lebat, angin topan dan bencana alam.
Salat fardu dalam sehari semalam yang boleh dijamak adalah pasangan salat duhur dengan asar dan salat magrib dengan ‘isya. Sedangkan salat subuh tidak boleh dijamak. Demikian pula orang tidak boleh menjamak salat asar dengan magrib.
Salat jamak dapat dilaksanakan dengan dua cara:
  1. Jamak Takdim (jamak yang didahulukan), yakni menjamak dua salat yang dilaksanakan pada waktu yang pertama. Misalnya menjamak salat duhur dengan asar, dikerjakan pada waktu duhur ( 4 rakaat salat duhur dan 4 rakaat salat asar) atau menjamak salat magrib dengan ‘isya dilaksanakan pada waktu magrib (3 rakaat salat magrib dan 4 rakaat salat ‘isya).
  2. Jamak Ta’khir (jamak yang diakhirkan), yakni menjamak dua salat yang dilaksanakan pada waktu yang kedua. Misalnya menjamak salat duhur dengan asar, dikerjakan pada waktu asar atau menjamak salat magrib dengan ‘isya dilaksanakan pada waktu ‘isya.
Dalam melaksanakan salat jamak takdim maka harus berniat menjamak salat kedua pada waktu yang pertama, mendahulukan salat pertama dan dilaksanakan berurutan, tidak diselingi perbuatan atau perkataan lain. Adapun saat melaksanakan jamak ta’khir maka harus berniat menjamak dan berurutan. Tidak disyaratkan harus mendahulukan salat pertama. Boleh mendahulukan salat pertama baru melakukan salat kedua atau sebaliknya.
Cara Melaksanakan Salat Jamak Takdim
Misalnya salat duhur dengan asar: salat duhur dahulu empat rakaat kemudian salat asar empat rakaat, dilaksanakan pada waktu duhur.
Tata caranya sebagai berikut:
1)        Berniat salat duhur dengan jamak takdim. Bila dilafalkan yaitu:
اُصَلِّى فَرْضَ الظُهْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا تَقْدِيْمًا مَعَ العَصْرِ فَرْضًا للهِ تَعَالى
” Saya niat salat salat duhur empat rakaat digabungkan dengan salat asar dengan jamak takdim karena Allah Ta’ala”
2)   Takbiratul ihram
3)   Salat duhur empat rakaat seperti biasa.
4)   Salam.
5)   Berdiri lagi dan berniat salat yang kedua (asar), jika dilafalkan sebagai berikut;
  1. اُصَلِّى فَرْضَ العَصْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا تَقْدِيْمًا مَعَ الظُهْرِ فَرْضًا للهِ تَعَالى
“ Saya niat salat asar empat rakaat digabungkan dengan salat duhur dengan jamak takdim karena Allah ta’ala.
6)   Takbiratul Ihram
7)   Salat asar empat rakaat seperti biasa.
8)   Salam.
Catatan: Setelah salam pada salat yang pertama harus langsung berdiri,tidak boleh diselingi perbuatan atau perkataan misalnya zikir, berdo’a, bercakap-cakap dan lain-lain).
Cara Melaksanakan Salat Jamak Ta’khir.
Misalnya salat magrib dengan ‘isya: boleh salat magrib dulu tiga rakaat kemudian salat ‘isya empat rakaat, dilaksanakan pada waktu ‘isya.
Tata caranya sebagai berikut:
1)   Berniat menjamak salat magrib dengan jamak ta’khir. Bila dilafalkanyaitu:
2)     اُصَلِى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا تَأخِيْرًا مَعَ العِشَاءِ فَرْضًا للهِ تََعَالَى
“ Saya niat salat salat magrib tiga rakaat digabungkan dengan salat ‘isya dengan jamak ta’khir karena Allah Ta’ala”
3)   Takbiratul ihram
4)   Salat magrib tiga rakaat seperti biasa.
5)   Salam.
6)   Berdiri lagi dan berniat salat yang kedua (‘isya), jika dilafalkan sebagai berikut;
7)        اُصَلّى فَرْضَ العِسَاءِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا تَأخِيْرًا مَعَ المَغْرِبِ فَرْضًا للهِ تََعَالَى
“ Saya berniat salat ‘isya empat rakaat digabungkan dengan salat magrib dengan jamak ta’khir karena Allah Ta’ala.”
8)   Takbiratul Ihram
9)   Salat ‘isya empat rakaat seperti biasa.
10)    Salam.
Catatan: Ketentuan setelah salam pada salat yang pertama sama seperti salat jamak takdim. Untuk menghormati datangnya waktu salat, hendaknya ketika waktu salat pertama sudah tiba, maka orang yang akan menjamak ta’khir, sudah berniat untuk menjamak ta’khir salatnya, walaupun salatnya dilaksanakan pada waktu yang kedua.

                                2 (Dua)
JIKA telah memenuhi syarat sah sebagai rukhsah, selain di jamak salat fardu juga dapat di qasar maupun jamak qasar asalkan memenuhi syarat. Hal ini merupakan rukhsah (keringanan) yang diberikan Allah agar manusia tidak meninggalkan salat fardu walau dalam keadaan apapun, sebab Allah tidak menghendaki kesukaran pada hambaNya.
Salat Qasar
Salat qasar adalah salat yang dipendekkan (diringkas), yaitu melakukan salat fardu dengan cara meringkas dari empat rakaat menjadi dua rakaat. Salat fardu yang boleh diringkas adalah salat yang jumlah rakaatnya ada empat yaitu duhur, asar dan ‘isya.
Hukum melaksanakan salat qasar adalah mubah (diperbolehkan) jika syaratnya terpenuhi.
Allah berfirman dalam al Qur’an surat An Nisa ayat 101 yang artinya: “Dan apabila kamu beprgian di muka bumi, maka tidak mengapa kamu menqasar salatmu, jika kamu takut diserang orang-orang kafir, sesungguhnya orang-orang kafir itu musuh yang nyata bagimu,” Q.S.(An Nisa: 101)
Syarat-syarat salat qasar sama dengan syarat salat jamak hanya ditambah persyaratan bahwa salat yang dapat diqasar adalah salat yang jumlah rakaatnya empat.
Tata caranya Salat Qasar
Ambil contoh salat qasar duhur, dengan cara sebagai berikut:
  1. Berniat salat dengan cara qasar. Jika dilafalkan sebagai berikut:
  2. اُصَلّى فَرْضَ الظُهْرِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا للهِ تَعَالى
Artinya: “ saya berniat salat duhur dua rakaat diqasar karena Alla Ta’ala”
  1. Takbiratul ihrom.
    1. Salat dua rakaat
    2. Salam.
Salat Jamak Qasar
Salat jamak qasar adalah menggabungkan dua salat fardu dalam satu waktu sekaligus meringkas (qasar).
Hukum dan syaratnya sama dengan salat jamak dan salat qasar. Salat jamak qasar dapat dilaksanakan secara takdim maupun ta’khir.
Praktik Salat Jamak Qasar
Salat Jamak Qasar: misalnya salat duhur dengan asar. Tata caranya sebagai berikut:
  1. Berniat menjamak qasar salat duhur dengan jamak takdim. Jika dilafalkan sebagai berikut:
اُصَلّى فَرْضَ الظُهْرِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا مَجْمُوْعًا اِلَيْهِ العَصْرُ جَمْعَ تَقْدِيْمًا للهِ تَعَالَى
“ Saya berniat salat duhur dua rakaat digabungkan dengan salat asar dengan jamak takdim, diqasar karena Allah Ta’ala”
  1. Takbiratul ihram.
  2. Salat duhur dua rakaat (diringkas)
  3. Salam.
  4. Berdiri dan niat salat asar, jika dilafalkan sebagai berikut:
اُصَلّى فَرْضَ العَصْرِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا مَجْمُوْعًا اِلَِى الظُهْرِ جَمْعَ تَقْدِيْمًا للهِ تَعَالَى
“ Saya berniat salat asar dua rakaat digabungkan dengan salat duhur dengan jamak takdim, diqasar karena Allah Ta’ala”
  1. Takbiratul ihram.
  2. Salat asar dua rakaat (diringkas)

sumber : http://www.islampos.com

Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPRD Kabupaten Sumenep 2014

PEMILU 2014 sudah didepan mata, bagi anda yang bingung untuk memilih wakil anda barangkali postingan ini berguna. Berikut Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPRD Kab. Sumenep.

DAERAH PEMILIHAN :
SUMENEP 1
SUMENEP 2
SUMENEP 3
SUMENEP 4
SUMENEP 5
SUMENEP 6
SUMENEP 7


demikian semoga bermanfaat...
Salam dari ujung timur pulau Madura

Cara Cek Nomor Sendiri Khusus Pengguna AXIS

Written By Edy Abujamil on Sabtu, 23 November 2013 | 17.23

Mau beli pulsa kok sering lupa nomer hapenya sendiri?? waduHH....
Jangan khawatir, nih Cara Cek Nomor Sendiri kartu AXIS dari nomor hp anda 
Caranya :
tekan *2# OK
Demikian semoga bermanfaat..
Salam dari ujung timur pulau Madura

Cara Cek Nomor Sendiri Operator Indosat (Mentari dan IM3)

Mau beli pulsa kok sering lupa nomer hapenya sendiri?? waduHH....
Jangan khawatir, nih Cara Cek Nomor Sendiri Operator Indosat (Mentari dan IM3 ) dari nomor hp anda 
Caranya :
tekan *777*8# OK
Semoga bermanfaat..
Salam dari ujung timur pulau Madura

Nyadar Garam, Ritual Warga Pinggir Papas


Nyadar Garam, Ritual Warga Pinggir Papas

Liputan6.com, Sumenep: Tembang Layang Jati Suara Layang Sempurnaning Sembah mengalun pada suatu malam di Desa Pinggir Papas, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Nyanyian ini mengingatkan perjuangan seorang pangeran bernama Anggosuto, yang telah membawa perubahan besar yang membuat Madura terkenal sebagai Pulau Garam.Konon, di pulau terapung Pinggir Papas, Pangeran Anggosuto memulai kehidupannya dan menemukan butiran kristal dari air laut yang telah dibiarkannya berminggu-minggu. Butiran kristal yang kemudian disebut garam itu kemudian diolah sang pangeran sehingga menjadi sumber penghidupan. Inilah yang kemudian mengawali berdirinya tambak-tambak garam di Pulau Madura.
Waktu pun terus bergulir. Tradisi pembuatan garam rakyat terus dilakukan turun-temurun oleh warga Desa Pinggir Papas. Alhasil, ratusan kilogram garam setiap hari diproduksi para petani garam di desa ini. Dengan adanya mata pencaharian ini, warga Pinggir Papas bertambah makmur dan hidup dengan prestise material yang tinggi. Buktinya, haji-haji garam banyak bermunculan dan sarjana-sarjana yang memperoleh biaya pendidikan dari hasil garam lahir setiap tahun.
Meski kini Pinggir Papas telah berubah menjadi sebuah desa yang besar, jasa-jasa Pangeran Anggosuto yang telah membuka cakrawala kehidupan warga tidak dilupakan. Dan setiap tahun menjelang musim panen, warga Pinggir Papas memperingati jasa Anggosuto dalam sebuah upacara yang disebut Upacara Nyadar.
Sehari sebelum Upacara Nyadar, warga mulai sibuk dengan memotong ayam untuk sesaji dan mempersiapkan panjeng sebagai tempat sesajen serta menaruh berbagai perlengkapan sesaji lain di dalam panjeng. Keesokan harinya, kesibukan warga yang akan berangkat melaksanakan Nyadar sudah terlihat sejak dini hari. Dengan memikul tanggik sebagai tempat sesaji, mereka beriringan menuju ke makam Anggosuto. Seperti tradisi sebelumnya, tanggik tersebut dibawa terlebih dahulu ke lokasi sekitar makam Anggosuto, yang terletak di seberang laut di daratan Pulau Madura di Desa Kebun Dadap.
Seiring dengan itu, di sebuah sudut desa terlihat sekelompok orang yang biasa memimpin upacara berkumpul di rumah Mbah Kassa, sesepuh yang juga keturunan Anggasuto. Dari rumah itu, para sesepuh ini berjalan sejauh enam kilometer menuju pemakaman Anggosuto. Dalam perjalanan itu, sebuah pantangan mesti dilakukan para sesepuh, yakni menggunakan alas kaki.
Keberangkatan para sesepuh ini menandakan diperbolehkannya warga yang lain untuk menyusul. Sinar matahari terus beranjak dan tanpa terasa sore telah tiba. Warga yang akan ikut melaksanakan Nyadar terus berdatangan. Tak lupa mereka membawa kembang dan menyerahkannya kepada istri para sesepuh. Saat kembang-kembang telah disiapkan dan para sesepuh sudah berkumpul, waktu ziarah pun tiba.
Di depan pintu makam, warga berdesakan untuk bisa masuk terlebih dahulu ke makam. Akibatnya, kegaduhan terjadi saat juru kunci membuka pintu masuk makam. Adanya kepercayaan bahwa orang yang pertama masuk makam akan lebih dahulu mendapat berkah juga membuat suasana menjadi tambah kacau. Untungnya, kekacauan tak berlangsung lama. Warga kembali duduk dalam posisi tertib ketika doa dan tahlil mulai dibacakan. Selain makam Anggosuto dan istrinya, di kompleks pemakaman itu juga terdapat makam kerabat seperti Syekh Kabasa dan istri, Syekh Bangsa dan istri serta Mbah Dukun dan istri.
Entah bagaimana awalnya, keyakinan membacakan doa-doa bagi Anggosuto dan kerabatnya itu kemudian beralih menjadi sebuah ritual mistis. Semangat untuk meneladani Anggosuto yang telah membuka cakrawala kehidupan dengan memperkenalkan garam sebagai sumber kehidupan itu mulai diartikan beberapa warga sebagai sebuah ritual untuk meminta berkah. Bahkan, ada pula yang beranggapan ziarah ini akan memberi kekuatan mistis agar kehidupan mereka menjadi lebih baik di kemudian hari. Mereka juga meyakini bedak yang telah dicampur air dan diborehkan di belakang telinga atau dahi saat upacara berlangsung bisa menjadi tameng agar terhindar dari gangguan mahluk halus.
Menjelang matahari terbenam, peserta upacara mulai meninggalkan situs pemakaman Anggosuto. Namun, Upacara Nyadar belum berakhir. Malam harinya, warga Pinggir Papas masih harus menginap di sekitar makam Anggosuto untuk meneruskan prosesi lanjutan esok hari yang menjadi prosesi inti dari Upacara Nyadar, sebuah prosesi yang disebut sebagai Upacara Kaoman.
Seusai salat Subuh keesokan harinya, prosesi Kaoman pun dimulai. Ratusan tanggik berisi nasi tumpeng ditata rapi di sekitar makam. Penempatan tanggik disesuaikan dengan kelompok masing-masing. Dalam prosesi ini, ada dua kelompok sesepuh yang berbeda pendapat dalam menjalankan ritual Nyadar, yakni kelompok hitam dan putih yang dikenali dari ciri baju mereka.
Munculnya dua kelompok ini didasarkan polemik yang terjadi pada masa Kerajaan Sumenep. Konon, Raja Sumenep pernah melarang Upacara Nyadar ini. Tapi, kemudian timbul beberapa bencana penyakit di Sumenep. Atas nasihat para sesepuh kerajaan, Upacara Nyadar diadakan lagi. Dari sinilah kemudian muncul dua kelompok yang berbeda. Kelompok putih mewakili pemikiran atau tata cara lama seperti sebelum Nyadar dilarang dan kelompok hitam mewakili tata cara baru. Meski demikian, bentrokan tak pernah terjadi di antara dua kelompok ini.
Dengan kesadaran masing-masing, mereka pun mengatur agar Nyadar bisa dilakukan bersama-sama. Saat matahari naik sepenggalan, muncul empat orang yang berbaju warna-warni yang disebut Racok Saebu. Mereka bertugas menghitung jumlah panjeng yang ada dan melaporkannya ke pimpinan sesepuh yang disebut Juk Kae.
Puncak Nyadar pun dimulai. Para sesepuh berbaju hitam membuka langkah ritual dengan melakukan ziarah ke makam Anggosuto. Dua senjata warisan sang pangeran yang berupa keris dan kodik juga ikut dikeluarkan untuk menjaga di depan pintu makam. Tak lama kemudian giliran sesepuh berbaju putih masuk dan berdoa di makam.
Seusai ziarah dan pembacaan doa, kebersamaan antarkelompok pun dibangun. Tanggik berisi makanan dibuka dan doa kembali dilantunkan. Selanjutnya, mereka bersama-sama menyantap makanan dalam tanggik itu. Namun, warga tidak menghabiskan seluruh makanan. Sebagian lainnya dibawa pulang untuk dibagikan kepada fakir miskin, para anak yatim, dan tetangga yang tidak bisa mengikuti Nyadar.
Lengkap sudah warga Pinggir Papas menumpahkan kerinduan untuk mengucap syukur kepada sang penguasa Jagad Raya, yang telah memberi inspirasi kepada Anggosuto untuk membuka jalan kehidupan yang lebih baik di Pinggir Papas. Esok hari, mereka akan kembali menyusuri ladang-ladang garam untuk membawa kehidupan ke arah yang lebih baik seperti yang diharapkan sang Pangeran Anggosuto.(PIN/Tim Potret SCTV)

sumber : http://news.liputan6.com

Video Mesum Siswa SMPN 4 Sawah Besar Beredar Luas

Metrotvnews.com, Jakarta: Video mesum siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Sawah Besar, Jakarta Pusat, mulai tersebar luas di masyarakat. Video tersebut bahkan tersebar juga di kalangan siswa SMPN 4.

Video berdurasi 4 menit adegan mesum siswa siswi SMP 4 Jakarta Pusat itu mempertontonkan adegan mesum yang dilakukan di dalam ruang kelas. Ironisnya adegan mesum tersebut ditonton teman-teman pelaku.

Sebelumnya pihak kepolisian mengaku belum menetapkan satu pun tersangka dalam kasus video mesum tersebut. Polisi baru memeriksa pengurus sekolah terkait ruangan kelas yang dipakai para siswa melakukan adegan tak senonoh itu. Meski telah memeriksa 17 saksi termasuk tiga satuan pengamanan sekolah, namun polisi belum memeriksa sejumlah pelajar di video tersebut.

sumber : metrotvnews.com

Cara Mudah Download Video Youtube

Bagi anda yang pernah atau sering buka-buka internet tentu pernah melihat video di Youtube. Terkadang kita sangat menyukai dan ingin menyedotnya untuk kita simpan di komputer atau HP. Bagi pemula pasti bingung karena di youtube itu tidak ada menu untuk kita mendownloadnya. Sebetulnya ada software yang bisa melakukannya. Setahu saya adalah sejenis IDM dan mungkin software lainnya. Tapi anda yang tidak mempunyai software IDM jangan khawatir, kali ini saya akan bagikan cara mudah untuk mendownload video youtube tanpa software…, Penasaran..???!! langsung aja Yukk..!!.
Caranya adalah :
1.       1. Silahkan anda masuk/buka youtube, kemudian pilih video atau file yang akan didownload.
2.       2. Kemudian copy address url video tersebut (seperti tampak pada gambar dibawah ini ).
Sebagai contoh yang saya copy adalah video yang saya upload sendiri ( jika anda menyukainya silakan ada download sebagai uji coba, he..he… ) hasilnya seperti ini : http://www.youtube.com/watch?v=Wf_7f3uEssI
3  3. Setelah anda copy silakan buka halaman berikut untuk mendownload videonya disini. Lalu paste-kan url videonya.

4.       Kemudian pilih format video yang sesuai dengan keinginan,misalnya 3Gp,MP4,Flv dll.
Sekarang saatnya menyedot video sepuasnya.
Demikian dulu apa yang bisa saya bagikan, semoga bermanfaat ..

Polda Lampung Telusuri Foto Bugil Diduga Sespri Kapolda

Bandarlampung, (tvOne)

Kepolisian Daerah Lampung memberi perhatian khusus dan sedang melakukan pemeriksaan kebenaran foto bugil diduga anggota polisi yang juga sekretaris pribadi Kapolda Lampung.

Menurut Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih, saat dihubungi dari Bandarlampung, Selasa, masalah adanya foto-foto tanpa busana yang diduga potret Brigpol RK, sekretaris pribadi Kapolda Brigjen Heru Winarko, telah menjadi perhatian khusus jajaran Polda setempat.

"Kapolda Lampung Brigjen Heru Winarko juga memberi perhatian khusus penanganan masalah ini, dan Propam Polda Lampung saat ini tengah menyelidiki kebenarannya," ujar dia.

Dia menegaskan, pihaknya akan segera memastikan keaslian foto-foto yang telah tersebar di jejaring sosial tersebut, dan kalau memang benar itu adalah foto sespri Kapolda Lampung tentu akan dilakukan tindakan tegas sesuai prosedur. "Hingga saat ini yang bersangkutan sedang menjalani pemeriksaan atas adanya foto tersebut," kata dia lagi.

Ia melanjutkan, jika memang benar anggota polwan Polda Lampung itu berfoto bugil dan disebarluaskan, berarti yang bersangkutan telah melakukan kesalahan yang mencoreng nama baik institusi Polda Lampung. "Tapi hal ini, sebenarnya juga merupakan masalah pribadi dari individu yang bersangkutan," ujarnya lagi.

Ia menyatakan, Polda Lampung selalu melakukan pembinaan terhadap anggotanya.

Berdasarkan penelusuran akun jejaring sosial yang diduga milik Brigpol RK itu telah diblokir, sejak Selasa pagi koleksi foto pribadinya sudah tidak bisa dibuka lagi. Ruang sespri Kapolda Lampung, tempat dia sehari-hari bekerja tetap terlihat normal seperti biasanya, hanya saja polwan yang bersangkutan tidak ada di tempat.

Sebelumnya tiga foto yang diduga potret sespri Kapolda Lampung, beredar di jejaring sosial dengan pose menantang. Diduga foto-foto tersebut diambil di rumah kontrakan polwan itu. (Ant)

sumber : tvonenews.tv

Ribuan Warga 3 Kecamatan di Kabupaten Sumenep Tak Bisa Ikut Pilgub



Sumenep- Ribuan warga di Kec.Kalianget, Talango dan Saronggi hampir bisa dipastikan tidak dapat mengikuti PILGUB JATIM. Pasalnya jauh-jauh hari mereka sudah meninggalkan kampung halamannya untuk mencari penghidupan yang layak sebagai pekerja garam musiman di lahan garam di berbagai daerah di Jawa Timur, seperti Pamekasan, Sampang, Bangkalan, Gresik,Surabaya, Sidoarjo dan Pasuruan. 
Mereka tersebar di beberapa titik, kelompok warga terbanyak berada di wilayah  Surabaya, yaitu di daerah Tandes, Manukan, Tambak Langon, Osowilangon, Sememi, Babat Jerawat, Pakal, Tambak Dono, Romokalisari. Sementara di Gresik berada di daerah Manyar, Banyutami, Pecuk, dan Mangari. Dan di wilayah Sidoarjo mereka berada di daerah Juanda. 

Berdasarkan pemantauan sampai H min 4 belum ada woro-woro atau sosialisasi. Samilah, salah seorang warga yang berasal dari Desa Pinggirpapas Kec. Kalianget mengatakan terkait Pilgub Jatim tak ada pemberitahuan atau sosialisasi dari petugas terkait, baik dari Sumenep maupun dari Surabaya. Padahal gubuk tempat Samila tinggal tak jauh dari pusat kota yaitu diantara TPA dan GOR di wilayah Kec. Pakal Surabaya. 
Sementara itu, meskipun tahu bahwa banyak warga yang tak bisa pulang untuk mencoblos, petugas di Desa Pinggirpapas Kec. Kalianget Kab. Sumenep tetap membagikan undangan kepada penjaga rumah yang ditinggal kerja keluar daerah.
Kondisi ini semestinya menjadi perhatian dan renungan semua pihak. (AJ)

Mental Maling Di Negeriku




Assalamu’alaikum wa rahmatullah…” begitulah Imam sholat jum’at  mengakhiri sholat 2 raka’at sekaligus akhir dari rangkaian ibadah jum’at hari ini. Beberapa detik kemudian beberapa jamaah keluar meninggalkan mesjid, sebagian lagi masih bertahan untuk amalan sunnah. Setelah melaksanakan sholat rawatib ba'diyah Jum'at sayapun bergegas keluar mesjid. Di teras mesjid saya berdiri, lihat kebawah sambil tengok kanan kiri, dalam hati saya berbisik “Yah… sandal jepitku sudah laku..”.
Ini bukan pertama kali saya alami, tetapi sudah yang kesekian kalinya. Dan juga bukan hanya saya tetapi sudah lumrah. Sandal hilang, tertukar adalah pemandangan yang biasa di desaku dan bahkan mungkin di tempat lain, termasuk di Mesjid kebanggaan Indonesia “Istiqlal”.
Teringat akan cerita teman yang pernah bekerja di Jepang, dia mengatakan bahwa di Jepang jarang sekali ditemukan kasus pencurian, apalagi pencurian sandal. Jika bicara agama, warga Jepang bukanlah orang Islam. Lalu mengapa di negeri yang mayoritas Islam ini sering ditemukan kasus seperti ini.??, apakah ada yang salah dengan pengamalan agama di negeri ini ?,, padahal jelas-jelas Islam sangat melarang keras perbuatan yang merugikan orang lain, Haram hukumnya. Mungkinkah juga karena faktor kemiskinan ?....
Barangkali para pencuri sandal itu berfikir bahwa mencuri sandal bukanlah dosayang besar, sehingga mereka dengan santainya melakukan perbuatan itu. Nilai dari sebuah sandal jika diukur dari sisi materi tidak seberapa, namun efek dari perbuatan itu yang luar biasa. Si pencuri akan terus-terusan melakukan hal ini karena lagi-lagi mereka berfikir ini bukanlah kejahatan, melainkan keisengan belaka. Alangkah sedihnya kita jika mental-mental seperti ini berkembang dan terus menular ke warga lain di negeri ini.  Lalu apa yang sebenarnya terjadi dengan masyarakat kita ??? mungkinkah ini bukti dari lemahnya iman masyarakat kita dan semakin jauhnya umat dari nilai-nilai Islam .  
“wallahu a’lam bishawab”
Abu Jamiledy (8 Nopember 2013)

Moh Mahfud MD


Mahfud lahir dari rahim Siti Khadidjah di sebuah desa di Kecamatan Omben, Sampang, Madura, 13 Mei 1957, dengan nama Mohammad Mahfud. Dengan nama itu, sang ayah, Mahmodin, berharap anak keempat dari tujuh bersaudara itu menjadi orang yang terjaga.  Ia dilahirkan ketika ayahnya bertugas sebagai pegawai rendahan di kantor Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang. Ketika Mahfud berusia dua bulan, keluarga Mahmodin pindah ke Pamekasan, daerah asalnya. Di sana, di Kecamatan Waru, Mahfud menghabiskan masa kecilnya.  Kala itu, surau dan madrasah diniyyah adalah tempat Mahfud belajar agama Islam. Ketika berumur tujuh tahun, ia dimasukkan ke Sekolah Dasar Negeri. Sore harinya, ia belajar di Madrasah Ibtida’iyyah. Malam sampai pagi hari, ia belajar agama di surau. Mahfud lalu dikirim ke  pondok pesantren Somber Lagah di Desa Tegangser Laok, untuk mendalami agama. Ketika itu ia masih kelas 5 SD. Sekolahnya pun ia lanjutkan di sana.

Pondok Pesantren Somber Lagah adalah pondok pesantren salaf yang diasuh Kiai Mardhiyyan, seorang kiyai keluaran Pondok Pesantren Temporejo atau Temporan. Pondok pesantren itu sekarang diberi nama Pondok Pesantren al-Mardhiyyah, memakai nama pendirinya, Kiai Mardhiyyan, yang wafat pertengahan 1980-an. Meski nilai ujiannya bagus, Mahfud tidak melanjutkan sekolah ke SMPN favorit. Orang tuanya memasukkan dia Pendidikan Guru Agama (PGA) Negeri di Pamekasan. Pada waktu itu, ternyata ada tiga murid yang namanya sama dengannya. Untuk membedakan, akhirnya Mahfud menambahkan inisial MD di belakang namanya. Tanpa sengaja, nama itu tertulis dalam ijazahnya. Kini, inisial menetap di belakang nama Mahfud seperti gelar akademik medical doctor,  sebagaimana anggapan sebagian orang.
Sehabis menamatkan PGA selama empat tahun pada 1974, Mahfud terpilih untuk melanjutkan ke Pendidikan Hakim Islam Negeri (PHIN), sekolah kejuruan unggulan milik Departemen Agama di Yogyakarta yang merekrut lulusan terbaik dari PGA dan Madrasah Tsanawiyah seluruh Indonesia. Mantan Menteri Koperasi Zarkasih Noer, mantan Menteri Sekretaris Negara Djohan Effendi, tokoh Majelis Ulama Indonesia Amidhan, dan Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar merupakan sebagian alumninya. Kini, PHIN diubah menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN).

Pada 1978, Mahfud tamat dari PHIN. Ia lalu meneruskan pendidikan ke Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII). Pada saat yang sama ia juga kuliah Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM). Di Fakultas Hukum, Mahfud mengambil jurusan Hukum Tata Negara.
Padahal, ketika itu ayahnya sudah pensiun. Untuk membiayai dua kuliahnya, Mahfud aktif menulis di surat kabar umum seperti Kedaulatan Rakyat agar mendapat honorarium. Ia juga sibuk berburu beasiswa. Sebagai mahasiswa terbaik, Mahfud berhasil mengantongi  beasiswa Rektor UII, beasiswa Yayasan Dharma Siswa Madura, juga beasiswa Yayasan Supersemar.

Mahfud mendapat beasiswa penuh dari UII untuk melanjutkan program pasca sarjana di UGM. Ketika itu, ia mengambil studi ilmu politik. Ia kembali mendapat beasiswa dari Yayasan Supersemar dan dari Tim Manajemen Program Doktor (TMPD) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan untuk melanjutkan S3. Ia kembali mendalami ilmu hukum tata negara ketika mengambil program doktor di UGM. Sejak SMP, Mahfud remaja tertarik menyaksikan ingar bingar kampanye pemilihan umum. Di situlah bibit-bibit kecintaannya pada politik terlihat. Semasa kuliah, kecintaannya pada politik semakin membuncah.  Ia lalu malang melintang di berbagai organisasi kemahasiswaan intrauniversitas seperti Senat Mahasiswa, Badan Perwakilan Mahasiswa, dan pers mahasiswa.

Mahfud juga aktif di organisasi ekstra universitas Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Pilihannya pada HMI didorong oleh pemahamannya terhadap medan politik di UII. Sebab, saat itu untuk bisa menjadi pimpinan organisasi intra kampus harus berstempel aktivis HMI.  Sekalipun begitu, dari sejumlah organisasi intra kampus yang pernah ia ikuti, hanya Lembaga Pers Mahasiswa yang paling ia tekuni. Ia pernah menjadi pimpinan di majalah mahasiswa Fakultas Hukum UII, Keadilan. Demikian pula majalah mahasiswa UII, Muhibbah. Karena begitu kritis terhadap pemerintah Orde Baru, majalah Muhibbah yang dipimpinnya dibreidel sampai dua kali. Pertama, dibreidel oleh Pangkopkamtib Soedomo pada 1978. Terakhir, dibreidel oleh Menteri Penerangan Ali Moertopo pada 1983.

Lulus dari Fakultas Hukum pada 1983 Mahfud bekerja sebagai dosen di almamaternya dengan status sebagai  Pegawai Negeri Sipil (PNS). Ketika itu ia melihat, hukum tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya karena selalu diintervensi oleh politik. Energi politik selalu lebih kuat daripada energi hukum. Kekecewaannya pada hukum yang selalu dikalahkan oleh keputusan-keputusan politik menyebabkan Mahfud ingin belajar ilmu politik.

Kesempatan itu ia ambil ketika kuliah S2. Ia banyak berdiskusi dengan dosen-dosen ilmu politik ternama seperti Moeljarto Tjokrowinoto, Mochtar Mas’oed, Ichlasul Amal, Yahya Muhaimin, Amien Rais, dan lain-lain.
Keputusannya mengambil ilmu politik yang berbeda dengan konsentrasinya di bidang hukum tata negara bukan tanpa konsekuensi. Sebab, studi lanjut di luar bidangnya seperti itu tidak akan dihitung dalam jenjang kepangkatannya sebagai dosen. Karena itu, selepas lulus S-2, ia melanjutkan pendidikan doktor (S-3)  bidang Ilmu Hukum Tata Negara di Program Pasca Sarjana UGM hingga lulus pada 1993.

Disertasi doktornya tentang politik hukum cukup fenomenal. Hasil penelitiannya menjadi bahan bacaan pokok program pascasarjana bidang ketatanegaraan di berbagai perguruan tinggi, karena pendekatannya mengkombinasikan dua bidang ilmu, yaitu ilmu hukum dan ilmu politik. Dalam sejarah pendidikan doktor di UGM, Mahfud tercatat sebagai mahasiswa doktoral yang lulus cepat. Ia menyelesaikan pendidikannya hanya dalam waktu 2 tahun 8 bulan. Padahal, ketika itu (1993) rata-rata pendidikan doktor diselesaikan selama 5 tahun. Kata Mahfud, semua itu berkat ketekunan dan dukungan dari para promotornya, Prof. Moeljarto Tjokrowinoto, Prof. Maria SW Sumardjono, dan Prof. Affan Gaffar.

Ketiga promotor tersebut juga mengirim Mahfud ke Columbia University New York dan Northern Illinois University DeKalb, Amerika Serikat, untuk melakukan studi pustaka tentang politik dan hukum selama satu tahun. Di New York, ia berkumpul dengan Artidjo Alkostar, senior dan mantan dosennya di Fakultas Hukum UII, yang kini menjadi hakim agung.  Sedangkan di Illinois, ia bertemu dengan Andi A. Mallarangeng, kini Menteri Pemuda dan Olah Raga Kabinet Indonesia Bersatu II. Ketika itu, Andi menjadi Ketua Perhimpunan Muslim, sehingga Mahfud diberi satu kamar di sebuah rumah yang dijadikan masjid dan tempat berkumpulnya keluarga mahasiswa muslim di berbagai negara.

Mahfud tercatat sebagai dosen tetap Fakultas Hukum UII pertama yang meraih doktor pada 1993. Dari jabatan asisten ahli, ia melompat menjadi lektor madya, mendahului dosen dan senior-seniornya di sana. Bahkan, tidak sedikit dari dosen dan seniornya itu yang kemudian menjadi mahasiswa atau dibimbing ketika menempuh pendidikan pasca sarjana.  Dengan karya tulis yang tersebar berupa buku, jurnal, maupun makalah ilmiah, tak sulit bagi Mahfud untuk meraih gelar akademik tertinggi.  Ia pun dikukuhkan sebagai guru besar, 12 tahun sejak ia mengabdi sebagai dosen UII.  Dengan usia 41 tahun, ia tergolong sebagai guru besar termuda pada masanya bersama Yusril Ihza Mahendra. Wajar saja, jika dengan kapasitasnya itu ia dipercaya mengajar di 20 perguruan tinggi, termasuk penguji eksternal disertasi doktor untuk hukum tata negara di University  of Malaya, Kuala Lumpur.

Menjadi hakim konstitusi, bagi Mahfud, merupakan panggilan hati sebagai ahli hukum tata negara.  Selain itu, ia tertarik dengan perkembangan MK. Di luar itu, ia diajak oleh mantan Ketua MK, Jimly Asshiddiqie, yang sama-sama Ketua Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara, untuk berjuang di MK. Bagi Mahfud, kredibilitas MK sebagai lembaga tidak diragukan lagi. Meski ada dua lembaga lain yang juga bagus dan bersih, yaitu Komisi Yudisial dan Komisi Pemberantasan Korupsi, MK masih steril dari sandungan kasus hukum.

Mahfud tidak memasang target sebagai hakim konstitusi. Ia akan bekerja mengalir sesuai kewenangan yang diberikan. Sebab, jabatan hakim konstitusi berbeda dengan birokrasi lain seperti menteri. Sebagai menteri, ia harus kreatif dan mendinamiskan banyak program. Sedangkan menjadi hakim konstitusi justru tidak boleh banyak program. Alasannya, banyak program malah akan berpotensi melanggar kewenangannya.
sumber : http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/index.php?page=web.ProfilHakim&id=7

Korban Petir Awal Musim Hujan di Sumenep



1384265664739431444
Sumenep: Nasib naas menimpa Ma’afi (50), warga Desa Pinggirpapas Kec.Kalianget Kab.Sumenep. Korban tewas disambar petir saat memperbaiki penutup garam di lahan yang digarapnya di Desa Karangbudi Kec. Gapura Kab. Sumenep(12/11).
Hujan yang disertai petir ini adalah hujan yang kedua mengguyur lokasi kejadian. Saat kejadian terjadi korban bersama tiga keponakannya sedang memperbaiki karpet penutup garam. Suwito (31), salah satu saksi menuturkan saat kejadian dirinya bersama korban sedang memperbaiki penutup garam tiba-tiba terdengan bunyi ledakan seperti bom.
“Saat itu saya mendengar suara menggelegar seperti suara bom, setelah itu kemudian saya melihat korban sudah tergeletak diatas tumpukan garam yang penutupnya kami perbaiki” kata Suwito.
Suwito juga menceritakan setelah ledakan terjadi dirinya mencium bau menyengat seperti bau hangus. Korban terluka di bagian kepala dan sebagian rambutnya rontok. Korban sempat dilarikan ke RSUD Dr. H. Moh. Anwar Sumenep, namun nyawanya tidak tertolong.
Sebelumnya di bulan April lalu seorang warga Pinggirpapas bernama Fauzi juga tewas akibat disambar petir saat pulang menangkap ikan pada malam hari. Belum genap setahun sudah dua orang warga Pinggirpapas yang meninggal akibat sambaran petir. Warga setempat berharap semoga tidak ada lagi warga yang mengalami hal serupa. (Abu Jamiledy)

sumber :
http://regional.kompasiana.com/2013/11/12/korban-petir-awal-musim-hujan-di-sumenep-608862.html

Dahlan Iskan: Pebisnis Bukan Selalu Karena Keturunan


Dahlan Iskan: Pebisnis Bukan Selalu Karena Keturunan
Surabaya (Antara Jatim) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengungkapkan bahwa menjadi seorang pebisnis bukan selalu karena keturunan, karena sang anak bisa lebih maju meski tidak sama dengan bisnis orang tua.

"Stigma itu tidak benar dan sudah banyak buktinya bahwa tidak selalu pebisnis sukses karena berasal dari bisnis orang tuanya," ujarnya di sela Seminar Nasional bertajuk "Peran BUMN Dalam Meningkatkan Kewirausahawan Masyarakat" di Graha Wiyata yang digelar di Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Jumat.

Ia mengakui banyak calon pebisnis, khususnya pebisnis pemula yang mempercayai bahwa usaha yang sukses berasal dari bisnis orang tuanya. Padahal, kata dia, tidak sedikit pebisnis sukses tidak mengikuti jejak usaha orang tuanya.

"Banyak yang percaya warga Tiong Hoa yang menjadi pebisnis karena bapaknya pengusaha. Padahal dari fakta yang saya temukan, itu tidak benar. Sehingga tolong dihapus kesan itu," katanya.

Di samping itu, mantan Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) tersebut juga meminta semua calon pebisnis menghapus kesan usaha yang besar harus dilalui dengan modal yang besar pula.

Dalam kesempatan tersebut, Dahlan Iskan meminta 10 pebisnis muda untuk menceritakan pengalamannya dalam membuka usaha. Hasilnya, mayoritas semua pebisnis muda tersebut tidak berbekal modal besar dan terbukti mampu mengembangkan usahanya hingga saat ini.

"Kalau yang punya pandangan pebisnis sukses hanya karena modal besar, itu salah dan cuma alasan orang yang malas bekerja saja. Terbukti banyak yang sukses dengan modal pas-pasan," kata dia.

Tidak itu saja, Dahlan Iskan juga mengungkapkan bahwa pebisnis bisa dimulai kapan saja, bukan harus menunggu lulus perguruan tinggi terlebih dahulu.

"Bisa dibuktikan dari contoh 10 pebisnis muda di Untag Surabaya, bahwa mereka berkembang sejak masih SMA dan tidak harus menunggu lulus kuliah. Ini yang harus diubah di mata masyarakat, sehingga memulai usaha harus dimulai kapan saja dan usia berapa saja," kata Dahlan Iskan.

Calon presiden yang mengikuti konvensi Partai Demokrat tersebut juga menyatakan bahwa bisnis tidak terbatas dan bermacam-macam bidangnya. Dengan demikian, setiap orang bisa melakukan usahanya dalam bentuk apapun.

"Bisnis bisa macam-macam dan terbuka dalam bidang apapun. Tidak hanya puluhan, ratusan, tapi ribuan. Selain itu, memulai bisnis tidak perlu khawatir karena tidak ada yang tahu, 10 tahun lagi jadi apa. Bisa semakin sukses atau bahkan beralih ke usaha lainnya," katanya. (*)
sumber : .antarajatim.com

Polisi Sumenep Telisik Video Mesum Santri

TEMPO.CO, Sumenep - Kepolisian Resor Sumenep, Jawa Timur, akan menyelidiki kasus video mesum yang salah satu pemerannya ditengarai siswi SMA di salah satu pesantren ternama di Sumenep. "Pasti kita selidiki sampai tuntas," kata Kepala Bagian Operasional Polres Sumenep Komisaris Edy Purwanto, Senin, 28 Oktober 2013.

Menurut Edy, polisi belum memegang bukti salinan rekaman video mesum tersebut. Upaya polisi untuk mendapatkan bukti video lewat internet juga tidak berhasil karena video tersebut sudah diblokir. "Pasti diselidiki kalau bahan sudah didapat," ujarnya.

Penyidik Polres, Edy Melanjutkan, sudah berkoordinasi dengan Polsek Ganding untuk mengusut kasus yang menghebohkan tersebut. "Ini, kan, baru katanya pemerannya siswi Sumenep, jadi biar diselidiki dulu oleh polsek," katanya lagi.

Video mesum berdurasi 4 menit itu pertama beredar lewat situs jejaring sosial dan menyebar luas melalui telepon selular. Lokasi pembuatan video itu diyakini di salah satu rumah warga di Desa Rombiya Timur, Kecamatan Ganding.

Pemeran wanita dalam video itu masih mengenakan seragam batik biru dengan jilbab dan rok warna putih, mirip seragam sekolah di salah satu pesantren tak jauh dari Desa Rombiyeh. Kepala Desa Rombiya Timur, Nayyah, menilai aksi laki-laki dan perempuan dalam video tersebut dianggap telah mencoreng citra desanya dan dunia pesantren.

Sumber : http://www.tempo.co

Jumlah Daerah Pemilihan di Kab. Sumenep

Kabupaten Sumenep terbagi menjadi 27 Kecamatan (18 Kecamatan di Daratan dan 9 Kecamatan di Kepulauan)
Daerah Pemilihan (Dapil) di Kabupaten Sumenep ada 7, yaitu:

*Berdasarkan Data Pemilu Kada Tahun 2010

sumber : http://kpud-sumenepkab.go.id

Malaysia Tetapkan Penggunaan Kata "Allah" Hanya untuk Muslim


Kontroversi penggunaan kata  
PUTRAJAYA - Pengadilan Malaysia memutuskan penggunaan kata "Allah" hanya diperbolehkan untuk Muslim, dalam publikasi apapun. Sebelumnya, media Katolik Malaysia, The Herald mengajukan banding atas pelarangan non-Muslim menggunakan kata "Allah".

Hakim Federal Datuk Seri Mohamed Apandi Ali yang memimpin tiga panel hakim mengatakan, pelarangan terhadap The Herald untuk menggunakan kata "Allah" tidak membatasi hak konstitusional di gereja Malaysia manapun.

"Dalam temuan kami, penggunaan kata "Allah" tidak menjadi bagian utama dalam agama Kristen. Apabila digunakan, kata 'Allah' (oleh non-Muslim) akan membuahkan kebingungan di masyarakat," ujar Hakim Apandi, yang membacakan keputusan tersebut, seperti dikutip Bernama, Senin (14/10/2013).

Melalui kasus ini, Pemerintah Malaysia menilai penggunaan kata "Allah" hanya khusus untuk Muslim dan keputusan Kementerian Dalam Negeri di 2008, yang melarang publikasi Kristen menggunakannya sudah sesuai dengan aturan publik.

Sementara dalam pembelaannya, pengacara dari The Herald berpendapat bahwa penggunaan "Allah" sudah digunakan oleh umat Kristen di Malaysia selama berabad-abad. Umumnya, warga Malaysia yang berada di Sabah dan Serawak, tetap menggunakan kata Allah dalam publikasi Kristen meskipun sudah ada keputusan dari Mahkamah Agung Malaysia.

Umat Kristen di Malaysia dilaporkan mencapai 9 persen dari populasi Malaysia yang mencapai 28 juta jiwa. Penggunaan kata "Allah" ini tidak menjadi kontroversi di Indonesia dan sebagian besar Negara Arab lainnya. (faj)
 

Hasyim Muzadi: tertangkapnya Ketua MK Goncang Keadilan

Hasyim Muzadi: tertangkapnya Ketua MK Goncang Keadilan Jakarta (Antara) – Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Hasyim Muzadi mengatakan tertangkapnya Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar dalam kasus suap terkait pemilihan kepala daerah menggoncangkan peradilan dan keadilan di lembaga terhormat yang dipimpinnya.
“Ditangkapnya Akil Mochtar Rabu (2/9) malam, kurang lebih satu jam setelah menutup sengketa Pilgub Jatim, merupakan sesuatu yang menggoncangkan peradilan dan keadilan di MK,” kata Hasyim di Jakarta, Kamis.
Menurut Hasyim, perlu juga ditelusuri apakah kasus suap yang melibatkan Akil Mochtar hanya terkait pemilihan bupati di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, atau juga pada pemilihan kepala daerah yang lain, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
“Saya dan kita semua tokoh dan masyarakat Indonesia harus bersama-sama mendesak KPK agar dalam waktu satu dua hari ini mengorek fakta dari Akil Mochtar, apakah juga daerah-daerah lain melakukan hal yang sama dengan sengketa Pilbup Gunung Mas apa tidak, utamanya daerah lain yang dalam waktu segera MK harus mengambil keputusan akhir,” ucapnya.
Misalnya, kata Hasyim, MK pada Senin, 7 Oktober 2013, akan mengambil keputusan terkait sengketa Pilkada Jatim. Menurut Hasyim, seharusnya sebelum tanggal tersebut KPK dapat memberikan informasi kepada MK tentang ada tidaknya indikasi suap kepada Akil Mochtar, baik oleh pasangan Khofifah-Herman (BerkaH) maupun Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa).
Dengan demikian, lanjut Hasyim, apapun keputusan yang diambil MK terkait Pilkada Jatim tidak akan menimbulkan prasangka bahwa keputusan itu berbau pesanan atau diwarnai uang suap.
“Sehingga apapun keputusan MK pada hari Senin 7 Oktober, nama MK tetap bersih. Kalau tidak, MK bisa terus dibayang-bayangi nuansa suap yang meruntuhkan martabat MK sehubungan dengan kasus Akil Mochtar ini,” tuturnya, menegaskan.
Apalagi, kata Hasyim, calon pejabat kini dalam Pilkada Jatim terkenal sangat royal membagi-bagikan uang dan terbukti bisa “memborong” segalanya, mulai dari parpol, pers, institusi perangkat pilkada, tokoh masyarakat, sebagian intelektual, dan mencoret nama Khofifah-Herman dari daftar calon.
“Logikanya, tidak mungkinkah ‘incumbent’ yang sesakti ini punya minat ‘memborong’ MK juga? Belum lagi KarSa didukung politik Demokrat yang sekarang masih melanjutkan sisa kekuasaannya,” tukasnya.
Oleh karena itu, lanjut Hasyim, sangat perlu KPK mengusut melalui Akil Mochtar, ada tidaknya suap terkait sengketa Pilkada Jatim.
“Inilah yang tempo hari saya usulkan perlunya sinergi antara DKPP, MK, dan KPK. Sinergi perlu karena MK berbasis delik aduan di mana masyarakat harus membuktikan sendiri gugatannya, sedang kapasitas masyarakat ‘civil society’ pasti terbatas dibanding ‘incumbent’,” tandasnya.
Lain halnya dengan KPK yang bisa bertindak operasional dan represif, sehingga KPK harus berani menyokong MK dengan cepat guna menyelamatkan negara, tambah Hasyim. ( bay )

Kapolri: Hati-hati Simpan Foto Pribadi di Ponsel


Jakarta, (tvOne)
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Komjen Pol Sutarman mengingatkan masyarakat untuk selalu berhati-hati dengan foto-foto pribadi yang disimpan di ponsel karena bisa digunakan untuk praktik kejahatan.

"Kadang teman-teman ini memfoto sendiri untuk kepentingan sendiri. Suatu saat (ponsel) ketinggalan atau hilang lalu dibuka seseorang dan digunakan untuk menekan dan minta duit. Kalau nggak punya (uang) diancam akan di'upload ke media, 'kan bangsa kita masih seperti ini," kata Sutarman di Jakarta, Kamis (31/10).

Menurut jenderal bintang tiga itu, masyarakat harus lebih berhati-hati dengan foto pribadi. Tindak kejahatan bisa terjadi kapan saja dengan media apa aja, termasuk dari ponsel.

Belum lagi, kebanyakan masyarakat merasa "aman" karena menganggap foto pribadi itu sudah dihapus.

"Walaupun sudah dihapus, masih bisa dibuka. Jangan. Bukan hanya perempuan, laki-laki juga bisa," ingatnya.

Hal itu disampaikan Sutarman terkait kasus tersebarnya tiga foto bugil Brigadir RS yang merupakan polwan ajudan istri Kapolda Lampung.

Pelaku pengunggah foto, BP, yang diketahui merupakan mantan kekasih Brigadir RS akhirnya ditangkap dan ditahan di Polda Lampung sejak 30 Oktober.

Ia dikenakan pasal 45 ayat 1 jo Pasal 27 ayat 1 atau ayat 4 UU RI nomor 11 tahun 2008 tentang Tindak Pidana Informasi dan Transaksi Elektronik dengan ancaman pidana penjara paling lama enam tahun atau denda Rp1 miliar.

"Harus ditindak semuanya yang melanggar hukumnya, juga yang terlibat," tegasnya. (Ant)

sumber : tvonenews.tv

Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPRD Kabupaten Sumenep 2014

PEMILU 2014 sudah didepan mata, bagi anda yang bingung untuk memilih wakil anda barangkali postingan ini berguna. Berikut Daftar Calon Tetap (DCT) Anggota DPRD Kab. Sumenep.

DAERAH PEMILIHAN :
SUMENEP 1
SUMENEP 2
SUMENEP 3
SUMENEP 4
SUMENEP 5
SUMENEP 6
SUMENEP 7


demikian semoga bermanfaat...
Salam dari ujung timur pulau Madura

Tips Cara Mudah Menghafal Al-Quran Tanpa Menghafal (Bagian 1)

Tips Cara Mudah Menghafal Al Quran Tanpa Menghafal
Picture by Google

Tips Cara Mudah Menghafal Al-Quran Tanpa Menghafal (Bagian 1), menghafal Al Quran sebenarnya sangat mudah hanya saja kita belum mengetahui caranya sehingga kita menganggapnya sulit. Untuk itu melalui artikel ini saya mencoba untuk berbagi informasi mengenai cara menghafal Al Quran tanpa menghafal. Semoga dengan mengetahui cara menghafal Al Quran ini menjadi inspirasi dan dapat memacu semangat sobat sekalian dalam menghafal Al Quran.

Pada bulan suci Ramadhan ini ada baiknya kita isi dengan banyak-banyak beribadah kepada Allah SWT, terlebih lagi balasan pahala yang kita dapatkan akan dilipat gandakan, harusnya ini lebih menjadikan kita bersemangat lagi. Nah salah satu pilihan ibadah yang dapat kita lakukan adalah dengan menghafal Al Quran.

Menghafal Al Quran merupakan perbuatan yang sangat mulia dan sudah dijanjikan Surga oleh Allah SWT bagi para penghafal Quran. Jadi bagi para pencari tiket surga sebenarnya salah satu caranya adalah dengan menghafal Al Quran. Hanya saja kita selama ini terlalu malas (termasuk penulis) dalam menghafal Al Quran dan menginginkan cara-cara yang instan sekejap mata langsung hafal. Padahal kalau dicicil sedikit demi sedikit, seayat demi seayat dari sejak pertama kali terbersit niat ingin menghafal Al Quran mungkin sekarang ini kita yang membaca artikel ini sudah hafal beberapa juz bahkan bisa jadi telah hafal 30 juz Al Quran. Right? 

Nah sobat sekalian, bagi sobat yang sangat ingin sekali dalam menghafal Al Quran, penuh semangat menggebu-gebu tapi mundur lagi gara-gara hafalannya kelihatan susah sekali. Menghafal sambil guling-guling dan memejamkan mata saking seriusnya malah ketiduran :). Ada yang pernah mengalaminya? (penulis ngacungin telunjuk :)).

Baiklah sobat sekalian, jika sobat memang bersungguh-sungguh ingin menghafal Al Quran caranya sangat mudah, "hanya Membaca dan tidak perlu menghafal maka anda akan hafal".

Saya ulangi sekali lagi ya, caranya sangat mudah "cukup membaca dan tidak perlu menghafal maka hadiahnya adalah hafal".

Sekali lagi ya, biar lebih nancep.. hhe, caranya sangat mudah "Mari kita semua CUKUP MEMBACA dan TIDAK PERLU DIHAFAL, maka efeknya adalah HAFAL".

Bagaimana penjelasannya? silahkan baca point-point di bawah ini. Namun sebelum itu ada baiknya anda baca Tips Ringan Dalam Menghafal Al Quran agar semakin memudahkan dalam proses menghafalnya.

Cara Mudah Menghafal Al Quran Tanpa Menghafal

Misalnya: 
Kita ingin menghafal salah satu surah pendek dalam Al Quran yang memiliki jumlah ayat sebanyak 20 Ayat.

Caranya:
1. Baca ayat pertama dengan detil dan tartil, kemudian ulangi lagi sebanyak 20 kali. Mungkin pada awalnya anda mengucapkannya terbatah-batah tapi pada pengucapan yang ke 20 saya yakin insya Allah anda sudah fasih mengucapkannya bahkan tanpa melihat lagi. Cukup membaca dan jangan menghafal, apalagi memejamkan mata. (1x20)

2. Baca ayat kedua menggunakan metode yang sama yaitu dibaca sebanyak 20 kali. Bila telah usai maka gabungkan ayat 1 dan 2. Jadi bacalah ayat pertama, lanjutkan dengan ayat kedua kemudian ulangi lagi baca ayat pertama, lalu kedua. Lakukan lagi membaca ini sebanyak 20 kali. ((2x20) +((1+2)x20)).

3. Baca ayat ke tiga menggunakan metode yang sama yaitu dibaca sebanyak 20 kali. Bila telah usai maka bacalah ayat 1,2 dan 3 kemudian ulangi sebanyak 20 kali. ((3x20) + ((1+2+3)x20)).

4. Begitu juga dengan ayat ke 4. ((4x20) + ((1+2+3+4)x20)).

5. Pada ayat ke 5 juga anda lakukan cara yang sama. ((5x20) + ((1+2+3+4+5)x20)). Nah pada langkah ke lima ini anda simpan dulu apa yang telah anda dapatkan. Dan saya yakin anda insya Allah telah dapat membaca ayat 1-5 dengan lancar tanpa melihat Al Quran lagi alias hafal, bahkan letak titik dan komanya anda tau. Right?

Nah bagaimana sobat sekalian, sangat mudah bukan? cukup membaca tanpa perlu menghafal, tapi hadiahnya adalah hafal. Iya kan? nah untuk tahap selanjutnya Insya Allah akan saya sampaikan pada artikel berikutnya, Tips Cara Menghafal Al Quran Tanpa Mengahafal Bagian 2, so don't miss it. Semoga artikel Tips Cara Mudah Menghafal Al Quran Tanpa Menghafal di atas bisa bermanfaat bagi anda semua dan mari kita doakan agar temen-temen yang membaca artikel ini kemudian giat menghafal Al Quran kita doakan agar proses menghafalnya lancar dan bisa menghafal sampai 30 Juz. Aamin. Jika dirasa artikel ini bermanfaat, jangan sungkan-sungkan untuk menyebarluaskannya semoga dengan begitu insya Allah kita akan mendapatkan pahala secara berjamaah.. :). Terima kasih atas kunjungan teman-teman ke blog saya dan jangan pernah berhenti untuk menghafal Al Quran. 

sumber
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. timur madura - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger